MATERI PARADIGMA PMII



MATERI PARADIGMA PMII
( Referensi dari Tulisan Nur Sayyid Santoso Kristeva )

l  APAKAH PARADIGMA ITU?
l  Robert: paradigma adalah suatu pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yag menjadi pokok persoalan yangmestinya dipelajari.
l  Thomas S, Khun: paradigma adalah cara minjau benda-benda, asumsi-asumsi yag dipakai bersama yang mengatur pandangan dari suatu sama dan pendekatannya atas masalah-masalah ilmiah.
l  Geoge Ritzer: paradigma adalah pandangan fundamental tentang apa yang menjadi pokok persoalan dalam ilmu.
l  Degan kata lain, paradigma merupakan cara ‘mendekati’ objek kajiannya (the subject matter of particular dicipline) yang ada dalam ilmu pengetahuan.

l  JENIS PARADIGMA DALAM ILMU PENGETAHUAN
l  Menurut William Perdue: dalam ilmu sosial ada 3 jenis paradigma utama:
1)      Paradigma Keteraturan (order paradigm).
2)      Paradigma Keberagaman (pluralis paradigm).
3)      Paradigma Konflik (conflic paradigm).

l  PARADIGMA KETERATURAN (ORDER PARADIGM)
l  Asumsi sifat dasar manusia (human nature):
1)      Manusia pada dasarnya lebih bersifat individualisme (private) daripada  sosial (public).Cenderung kompetitif daripada kooperatif.
2)      Keteraturan kehidupan sosial dimungkinkan kerana adanya kekuatan akan sehat (the power of reason) yang ada pada manusia. Rasionalisme merupakan modal utama yang dimiliki manusia, sehingga manusia bersedia melepaskan egonya untuk diserahkan pada otoritas sosial guna terciptanya kesatuan (societed cohesion).
3)      Adanya ketimpangan antar individu adalah wajar dalam keteraturan kehidupan sosial.

l  PARADIGMA KEBERAGAMAN (PLURALIS PARADIGM)
l  Konsep dasar manusia:
1)      Hubungan antar manusia memiliki kedekatan yag sangat kuat. Ada kekuatan besar yang menekan manusia dalam dunia kepribadian mereka.
2)      Perilaku manusia diasumsikan terjadi secara sukarela dan disegaja.
3)      Dalam pemikiran Resseau, kebebasan dan sistem sosial politik merupakan suatu yang lebih menjadi faktor primer individu dan perorangan daripada kolektif.
4)      Sifat-sifat dasar manusia mencerminkan dulaisme kepatuhan, antara kepatuhan sosial dan keberaian menyatakan kebebasan diri (self assertive)

l  PARADIGMA KONFLIK (CONFLIC PARADIGMA)
l  Pandangan mengenai sifat dasar manusia:
1)      Kerjasama sosia terjadi karena adanya tekanan yang cukup kuat yang menekan manusi.
2)      Manusia adalah sosok yag rasional dan kompleks. Tidak ada sesuatu yang independen yang secara historis membentuk struktur sosial. Misalnya, mereka tidak menciptakan alat produksi (mode of production) secara personal dan intelektual.
3)      Seorang laki-laki dan perempuan menjadi manusia melalui pemisahan aktifitas sosial (seperti menjadi buruh yang produktif).
4)      Manusia adalah sempurna (perfectable).

l  PERAN DAN FUNGSI PARADIGMA
l  Adalah untuk membangun suatu teori dan membangun konstruk pemikiran dan menjadi titik pijak pandangan dalam melakukan analisis.
l  Selain menurunkan beberapa kerangka teori, ketiga paradigma umum diatas juga merupakan pijakan-pijakan untuk membangun paradigma baru.
l  Setelah dilakukan elaborasi sebagaimana terlihat dalam paradigma teori kritis, yang merupakan kolaborasi antara paradigma pluralis dan paradigma konflik.

l  APAKAH PARADIGMA KRITIS ITU?
l  Paradigma kritis merupakan kolaborasi dari paradigma pluralis dan konflik.
l  Genealogis-filosofis paradigma ini berakar pada pemikiran Kritisisme Immanuel Kant, Idealisme dan Dialektika Hegel dan Teori Konflik Karl marx.
l  Paradigma teori kritis masyarakat ‘klasik’ ditentukanoleh dua faham fundamental: gaya pemikiran historis dan gaya pemikiran materialis.
l  RELEVANSI PKT DENGAN REALITAS SOSIAL
l  Indonesia mengalami eksploitasi ekonomi.
l  Indonesia sedang mengalami belenggu ideologi modernisme dan belenggu tradisi feodalisme dan konservatisme klasik.
l  Teori sosial yang berorientasi perubahan kehilangan analisis kelas dan basis material sebagai subjec matter pengetahuan.

l  BAGAIMANA PKT SEBAGAI KERANGKA BERTINDAK PMII
l  Digunakan untuk menganalisis perkembangan masyarakat.
l  Digunakan untuk melawan struktur sosial yang tidak adil.
l  Dugunakan untuk melakukan dekonstruksi pengetahuan yang lebih emansipatoris.
l  Digunakan untuk melakukan dekonstruksi teks agama dan membongkar belenggu trasisi feodal.
l  Dengan spirit religiusitas PKT digunakan untuk melakukan kritik dan pembebasan.

Disampaikan dalam kegiatan MAPABA PK. PMII AT-TANWIR Bojonegoro
Oleh Nanang Andriyan ( Ketua Umum PC. PMII Bojonegoro Periode 2012-2013)

Komentar

Postingan Populer